Total Tayangan Halaman

Sabtu, 13 Agustus 2011

HONDA BEAT DI MODEL DRAG RACING.

Ini dia yang tahun kemarin sampai ke final battle kontes HOCS di Surabaya. Meskipun nggak dapat the King, tim chapter 2 masih bisa bangga cus dapet beberapa penghargaan termasuk the best inovasion karena mengusung konsep cakram depan BIB.
Konsep modifnya sih kena gaya modif gajah yang suka dengan tampilan drag race. Dinamis ‘n menarik cuz full corak warna yang menyolok. Apalagi pengereman depannya ini dibikin ala BIB atau Beringer Brake system, yaitu cakram di dalam tromol. Kalau di luar negri dipakai di moge, di dalam negri dipakai ke Honda Beat hasil hand made. Bikinnya juga presisi dengan menganbil bahan yang terbatas di pasaran variasi, namun hasil akhirnya nggak kalah beda lho!. “Buat bikin gini sampai 2 mingguan, karena banyak mengubah konstruksi dudukan cakram dan kaliper, tapi untung sekarang banyak order buat bikinkan cakram model BIB ini.”
Sisi belakang dipakai tromol berdiameter mini bekas tromol depan yang pemasangannya mesti menambahi bos lubang gigi suri bekas jebolan tromol beat orisinil. Penanaman bos gigi suri ke dalam lubang tromol ini dilakoni dengan bantuan mesin bubut agar didapat kepresisian serta kekuatan sempurna.
SPEK MODIF
FORK : SRK, DISC DPN : Ride It, MASTER-KALIPER : Brembo, TROMOL DPN : CNC, SOK BLK : YSS, VELG : Osaki, BAN : Swallow Drag Blaster, CDI : BRT, KNALPOT : SND, STABILISER : Marathon, BRUSHER & MODIFIKATOR : Oto 2 Custom Chapter II Jl.Arwana (depan garasi Akas) Jember.

Jumat, 12 Agustus 2011

Spiner SMC Jember 2011


Power Besar Spin 125 untuk Spesial Touring!!

Sering turing bareng anggota club suzuki, bikin Suzuki Spin 125 ingin didongkrak tenaga. Cara paling cihuy, ya main bore up dengan menggunakan piston Suzuki Satria F-150.

Piston atau seherSatria F-150 punya diameter 62 mm. Dipadukan dengan stroke atau langkah piston standar Spin 55,2 mm. Kalau dihitung pakai rumus volume silinder, melonjak jadi 166,6 cc.

“Kalau enggak begitu, jadi minder dan tertinggal pacuan anggota lain yang mesinnya rata-rata sudah dimodifikasi,”
Cuma, pasang piston Satria F-150 ke setang piston asli Spin tidak bisa langsung plek. “Sebab lubang pen piston Satria F  diameternya 16 mm. Sedangkan pen di setang piston Spin hanya 14 mm,” jelas Aldhie Dronnaldie dari bengkel Bike Rider Shop (BRS) yang mengerjakan.

Menurut brother club suzuki , harus main modifikasi. Kudu dibuatkan bosh di pen piston dulu. “Tebalnya 1 mm,” imbuh Aldhie yang dikasih pesan mesin digarap sesederhana mungkin tapi tenaga terdongrak hingga maksimal.

Penyesuaian juga terjadi di bagian puncak piston karena lebih tinggi. “Agar tidak mentok kepala silinder saat di TMA (Titik Mati Atas), harus dipapas 2,5 mm,” jelas Aldhie yang berpenampilan bersih dan selalu kinclong itu.
Sekalian kerja, supaya piston tidak dijitak klep, dibuatkan coakan baru di kepala piston. Caranya bisa menggunakan mesin milling biar rapi gichu.

Aliran gas bakar yang masuk juga ikut diperlancar. Selain lubang porting dipolish, klep masuk-buang adopsi dari kepunyaan Honda Sonic yang berukuran 28 mm (in) dan 24 mm (out).

Termasuk durasi atau waktu bukaan klep yang sudah dibuat lebih lama. Noken as asli profil bubungannya dicustom. ”Noken as standar dibubut bagian pinggangnya. Lalu durasi noken-as dibikin naik 20° dari standar,” terang Aldhie dengan gaya semangat 45-nya.

Suplainya diperbaiki dengan meggunakan karburator Keihin PE 28 punya NSR 150SP. Kombinasi pilot-jet 40 dan main-jet 130, dianggap pas untuk turing yang memang memiliki karakter jalan yang selalu berubah-ubah.

Tenaga besar pun tidak tertahan karena sudah pasang knalpot DBS asal Thailand. Konon kata Aldhie, pipa pelepas gas buang ini sanggup menyalurkan gas bekas agar menjadi lebih lancar dan tetap menjaga turbulensinya.

Kelar ini semua, sekarang atau saat turing, spin ini sudah tidak sering tertinggal di barisan belakang lagi. Jangan lupa ngerem, Sob!